Pengunjung

Viewers

Powered by Blogger.

Label

Translate

Popular

Contributors

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *

Pencahayaan: f+ISO+Speed


Pelajaran pertama saya saat belajar teknis kamera manual adalah pencahayaan atau exposure. Exposure atau pencahayaan sangat penting dalam fotografi. Untuk mengetahui bagaimana masuknya cahaya sampai ke sensor dan menghasilkan imaji,  Ada 3 hal yang sangat mempengaruhi pencahayaan, yaitu diafragma (f), speed/kecepatan, dan ISO. Sinkronisasi antara 3 aspek tersebut sangat mempengaruhi hasil foto kita. Untuk mengetahui kapan 3 aspek itu sinkron, maka kita harus lihat light meter di kamera. Untuk lebih jelasnya mari kita kupas satu per satu.


Light Meter = Normal, Under dan Over
Yang dilingkari merah itu adalah lightmeter. Light Meter adalah alat yang dipakai untuk mengukur intensitas cahaya. Dengan menggabungkan nilai dari diafragma, speed dan ISO yang digunakan, maka light meter dapat menentukan cahaya yang terekam sensor,  yaitu "normal", "under" (kurang) atau "over" (lebih). 
Normal exposure adalah kondisi pencahayaan ideal yang dibaca oleh light meter, tak kurang dan tak lebih. Indikator lightmeter akan berada di tengah.
Under exposure adalah kondisi pencahayaan yang dinilai kurang oleh light meter, ini bisa diatasi dengan cara menurunkan speed atau memilih diafragma bukaan besar (angkanya yang kecil). Efeknya foto akan nampak agak gelap, puder, terkadang muncul grain (untuk foto siluet lain kondisinya). Indikator lightmeter akan menuju tanda – [minus].
Over exposure adalah kondisi pencahayaan yang berlebihan. Dengan menaikkan speed atau diafragma kita akan bisa mengatasi kondisi ini. Indikator lightmeter akan menuju tanda + [plus].
Belajar mengerti lightmeter harus di mode Manual. Untuk mencoba lightmeter, gunakan simulator di website keren ini, pastikan mode pada simulator adalah M (manual).

APERTURE
Aperture atau diafragma adalah ukuran bukaan lensa yang berfungsi memasukkan dan meneruskan cahaya ke film atau sensor. Pada kamera umumnya tertera 2,8; 4; 5,6 dst. Angka2 tersebut dikenal sebagai f-number, jadi disebut diafragma (bukaan) dan ditulis seperti ini: f/2,8; f/4; f/5,6 dst. Semakin besar diafragma semakin kecil f-numbernya dan semakin kecil pula diameter bukaannya. Contohnya f/16 lebih kecil diameternya daripada f/5,6. Artinya hubungan antara angka dengan bukaan diafragma ialah berbanding terbalik.
Efek dari diafragma adalah ruang tajam atau deep of field (DOF). Bedakan latar belakang kedua foto bunga. Foto pertama mempunyai ruang tajam yang sempit karena menggunakan diafragma 3,5 (efeknya latar belakang blur). Foto kedua menggunakan diafragma 16 memiliki ruang tajam yang luas (latar belakang tidak blur).

Speed/Kecepatan
Dalam kamera, fungsi speed adalah mengatur lamanya rana membuka dan menutup atau mengatur lamanya waktu yg diperlukan untuk menyinari sensor CMOS ato CCD pada kamera digital, dan Film pada kamera konvensional. Pada kamera tertera angka-angka 250,125,60,30,15 dst. Ini berarti lamanya penyinaran adalah 1/250 detik, 1/125 detik, 1/60 detik, dst.
Hubungan antara angka dengan kecepatan rana membuka menutup ialah berbanding lurus. “Semakin besar angkanya berarti semakin cepat rana membuka dan menutup, maka semakin sedikit cahaya yang masuk. Semakin kecil angkanya, berarti semakin lambat rana membuka dan menutup, maka semakin banyak cahaya yang masuk”.
Efek dari speed bisa dilihat dari kedua foto berikut. Foto pertama menggunakan speed 1/30 menghasilkan efek gerak pada semua sepeda balap. Foto kedua menggunakan speed 1/400 untuk membekukan sepeda BMX saat di udara. Artinya semakin cepat speed maka objek yang ditangkap akan semakin beku (tidak ada efek gerak), sedang untuk menghasilkan efek gerak kita memakai speed rendah. Konsekuensi ketika memakai speed rendah: tidak boleh goyang saat motret, karena akan menyebabkan foto kita shaking. Dianjurkan memakai tripod ketika memakai speed rendah di bawah 1/15 detik.

ISO/ASA
Tingkat kepekaan sensor dalam merekam cahaya ditentukan oleh besar ISO. Pada kamera digital rata-rata memiliki ISO 100-1600, bahkan sampai 12,800. Semakin besar ISO, maka makin peka sensor dalam merekam cahaya yang masuk.  Keuntungan menaikkan ISO adalah untuk mendapatkan speed yang ideal sesuai dengan kemampuan handheld kita. Konsekuensi menaikkan ISO adalah munculnya grain, yang menyebabkan foto kita kurang halus jika diperbesar. Makin besar ISO makin besar pula grain yang muncul. ISO 100-200 biasanya digunakan saat motret landscape, ISO 400-1600 untuk motret  di Indoor atau malam hari. Penggunaan ISO tergantung pada tujuan pemotretan.

Semoga bermanfaat.
2w_^

Kredit Foto: Lightmeter
0 Komentar untuk "Pencahayaan: f+ISO+Speed"

Back To Top