Seorang fotografer bernama Scott Bourne menyatakan bahwa 1 dekade yang lalu, menjual stok foto adalah sebuah primadona dan menghasilkan banyak uang. Menjual stok foto adalah langkah para fotografer profesional untuk menambah pemasukan. Saat ini dengan banyaknya fotografer di seluruh belahan benua, menjual stock foto menjadi lebih kompetitif. Artinya, baik fotografer amatir ataupun profesional saat ini saling baku jepret untuk menjual foto di dunia maya.
Biasanya pertanyaan paling sering muncul berkenaan dengan berjualan foto stok adalah "DIMANA SAYA menJUAL FOTO SAYA sebagai STOCK?" Jawabnya adalah di Stock Photo Agency. Sebut saja istockphoto.com yang merupakan salah satu website penyedia foto stok terbesar. Sebelum anda memutuskan untuk bergelut di dunia stok, banyak hal yang perlu anda ketahui. Mari kita bahas bersama.
Stock Photography adalah menyediakan ragam visual (foto) yang memenuhi standart desain dan mempunyai lisensi tertentu. Para desainer/ilustrtor dari majalah, media dan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia pasti membutuhkan foto stok untuk keperluan visual, baik untuk ilustrasi, website, brosur, poster, annual book dll. Jadi menjadi fotografer stok harus mempunyai visi yang sama dengan desainer, artinya semua foto yang dihasilkan (minimal) harus sesuai dengan elemen-elemen desain. Berpikirlah sebagai seorang desainer/ilustrator.
Mempunyai banyak varian foto dalam harddisk kita ternyata tidak cukup untuk menjadi seorang fotografer stok. Dimana-mana klien adalah raja. Dengan mengetahui apa yang dibutuhkan (want list) Stock Photo Agency, maka akan mempermudah kita dalam menentukan foto apa yang akan kita kirim. Scott Bourne dikenal sebagai fotografer yang mempunyai koleksi foto burung yang cukup lengkap. Suatu saat dia bertemu klien, salah satu Stock Photo Agency di Canada. Nahh yang diminta adalah foto ular di halaman rumah, aneh to permintaan si klien. Foto tersebut diminta karena dari ratusan ribu foto stock yang ada, ternyata tidak ada satu pun foto ular di halaman rumah. Scott Bourne juga pernah mendapat permintaan foto stok tentang tikus. Disaat semua fotografer upload foto-foto singa, burung, jerapah, badak, gajah dan hewan-hewan eksotis lainnya, malah tikus yang dicari. Namanya juga klien.
Jika anda masuk ke istockphoto, anda akan mendapat informasi apa yang dibutuhkan istockphoto.com. Jadi jangan asal upload. Jika anda berminat menjadikan istockphoto.com sebagai agen anda, anda harus belajar training manual dari mereka termasuk belajar apa saja lisensinya.
Ngomong-ngomong nih, berikut ada tips menarik dari Scott Bourne tentang foto stok:
SPESIALISASI. Mempunyai spesialisasi artinya mempunyai konsistensi dalam memotret, hal ini sangat membantu dalam hal menjual foto stok, karena editor akan lebih mengingat nama fotografer yang memiliki spesialiasi tertentu.
Humanisme. Adanya unsur manusia dalam foto stok sangat di sukai para editor.
Model Release. Jika foto anda terdapat manusia dan wajahnya bisa dikenali (terlihat jelas gituu mukanya..), maka anda harus Model Release. Ini adalah dokumen yang menyatakan bahwa sang model yang ada di dalam foto anda tidak keberatan fotonya akan digunakan sebagai foto stok, biasanya dokumen ini terdapat data diri si model. Google aja Model Release pasti nongol beragam format yang bisa di adopsi.
Hal-hal yang perlu dihindari:
1. Jangan ada foto blur atau abstrak
2. Jangan ada bayangan yang sifatnya keras
3. Jangan menghasilkan foto yang over atau under Exposed
4. Jangan ada lens Flare
5. Hindari Purple Fringing atau Chromatic Aboration
6. Jangan kirim 1 benda dengan sudut yang berbeda
7. Hindari noise, jadi pakai ISO terendah
8. Jangan terlalu High-contrast dalam editing
9. Foto jangan di watermark
10. Jangan motret gedung-gedung militer atau properti milik pemerintah
Tripod. Gunakan tripod untuk meminimalisir foto yang goyang.
Kualitas. Dalam foto stok, kualitas nomer 1. Motret sebisa mungkin menggunakan RAW, meskipun kirim file nantinya dalam format JPEG. Edit fotonya dengan format TIFF, lalu save dalam JPEG tanpa kompresi dan dengan kualitas paling tinggi.
Editor mind set. Saat mengedit foto usahakan menyisakan banyak ruang kosong untuk keperluan editorial, seperti text ataupun judul.
Metadata. Masukkan keyword dan deskripsi pada metadata foto yang mau dikirim.
Kesimpulan
Ehmmm,,, lagi-lagi konsistensi yang menjadi point paling penting dalam dunia fotografi.
Tetap konsisten
2w_^
Biasanya pertanyaan paling sering muncul berkenaan dengan berjualan foto stok adalah "DIMANA SAYA menJUAL FOTO SAYA sebagai STOCK?" Jawabnya adalah di Stock Photo Agency. Sebut saja istockphoto.com yang merupakan salah satu website penyedia foto stok terbesar. Sebelum anda memutuskan untuk bergelut di dunia stok, banyak hal yang perlu anda ketahui. Mari kita bahas bersama.
Stok foto di istockphoto yang muncul saat saya mencari foto dengan keyword "Bali" |
Mempunyai banyak varian foto dalam harddisk kita ternyata tidak cukup untuk menjadi seorang fotografer stok. Dimana-mana klien adalah raja. Dengan mengetahui apa yang dibutuhkan (want list) Stock Photo Agency, maka akan mempermudah kita dalam menentukan foto apa yang akan kita kirim. Scott Bourne dikenal sebagai fotografer yang mempunyai koleksi foto burung yang cukup lengkap. Suatu saat dia bertemu klien, salah satu Stock Photo Agency di Canada. Nahh yang diminta adalah foto ular di halaman rumah, aneh to permintaan si klien. Foto tersebut diminta karena dari ratusan ribu foto stock yang ada, ternyata tidak ada satu pun foto ular di halaman rumah. Scott Bourne juga pernah mendapat permintaan foto stok tentang tikus. Disaat semua fotografer upload foto-foto singa, burung, jerapah, badak, gajah dan hewan-hewan eksotis lainnya, malah tikus yang dicari. Namanya juga klien.
Jika anda masuk ke istockphoto, anda akan mendapat informasi apa yang dibutuhkan istockphoto.com. Jadi jangan asal upload. Jika anda berminat menjadikan istockphoto.com sebagai agen anda, anda harus belajar training manual dari mereka termasuk belajar apa saja lisensinya.
Contoh want list dari istockphoto |
SPESIALISASI. Mempunyai spesialisasi artinya mempunyai konsistensi dalam memotret, hal ini sangat membantu dalam hal menjual foto stok, karena editor akan lebih mengingat nama fotografer yang memiliki spesialiasi tertentu.
Humanisme. Adanya unsur manusia dalam foto stok sangat di sukai para editor.
Model Release. Jika foto anda terdapat manusia dan wajahnya bisa dikenali (terlihat jelas gituu mukanya..), maka anda harus Model Release. Ini adalah dokumen yang menyatakan bahwa sang model yang ada di dalam foto anda tidak keberatan fotonya akan digunakan sebagai foto stok, biasanya dokumen ini terdapat data diri si model. Google aja Model Release pasti nongol beragam format yang bisa di adopsi.
Hal-hal yang perlu dihindari:
1. Jangan ada foto blur atau abstrak
2. Jangan ada bayangan yang sifatnya keras
3. Jangan menghasilkan foto yang over atau under Exposed
4. Jangan ada lens Flare
5. Hindari Purple Fringing atau Chromatic Aboration
6. Jangan kirim 1 benda dengan sudut yang berbeda
7. Hindari noise, jadi pakai ISO terendah
8. Jangan terlalu High-contrast dalam editing
9. Foto jangan di watermark
10. Jangan motret gedung-gedung militer atau properti milik pemerintah
Tripod. Gunakan tripod untuk meminimalisir foto yang goyang.
Kualitas. Dalam foto stok, kualitas nomer 1. Motret sebisa mungkin menggunakan RAW, meskipun kirim file nantinya dalam format JPEG. Edit fotonya dengan format TIFF, lalu save dalam JPEG tanpa kompresi dan dengan kualitas paling tinggi.
Editor mind set. Saat mengedit foto usahakan menyisakan banyak ruang kosong untuk keperluan editorial, seperti text ataupun judul.
Metadata. Masukkan keyword dan deskripsi pada metadata foto yang mau dikirim.
Kesimpulan
Ehmmm,,, lagi-lagi konsistensi yang menjadi point paling penting dalam dunia fotografi.
Tetap konsisten
2w_^
Tag :
infotografi,
materi fotografi
0 Komentar untuk "Mengenal lebih dekat Stock Photography"