Semenjak teknologi layar sentuh menjamur di bidang telekomunikasi, tampaknya itulah tanda-tanda bergesernya (bahkan hilangnya) peranan tombol di alat elektronik, termasuk kamera. Kali ini saya akan membahas apa saja alat-alat seputar fotografi yang sudah bergeser ke teknologi layar sentuh.
1. Kamera Touch Screen
Revolusi teknologi digital semakin menggiring peranan layar sebagai pengganti tombol. Dalam dunia fotografi digital, sensasi menekan shutter release bergeser dengan menekan LCD. Saya terkagum-kagum ketika mencoba kamera Olympus OM-D EM5 di JB Hi-fi, HANYA dengan menyentuh objek yang ada di LCD, maka lensa sudah melakukan focusing dan kamera menjepret, hanya 1/sekian detik. Enak to,, tidak perlu banyak mikir, tinggal "nutul" mana objek yang mau fokus, baik objek yang ada di foreground atau background. Sesuai dengan slogan Olympus, Re-define Photography, fotografi era digital ini benar-benar era baru. Tombol shutter yang sudah (bisa) tergantikan oleh LCD, menurut saya hal ini memang sebuah revolusi dalam dunia fotografi modern/digital.
Sumber: CNET |
2. Flash
Seakan tidak mau kalah dengan kekasihnya, flash pun meneguhkan dirinya telah berevolusi. Adalah Metz yang menancapkan teknologi layar sentuh pada punggung flash. Sebuah solusi yang luar biasa, karena banyak kemampuan flash yang harus di kontrol. Mengingat fungsi dan kontrol flash semakin banyak, mulai dari fungsi mode, zoom, navigator, dll, memang lebih enak di akses melalui layar sentuh. Sebuah solusi yang luar biasa bukan? Gara-gara flash Metz 52 AF-1 ini, tangan saya gatal menulis tentang touch screen.
Sumber foto |
Jika pada jaman 90'an (dan sebelumnya) anda adalah bocah ingusan yang suka main gembot (koboi ato kapal selam), pastilah anda juga pernah (ataupun sempat) menggunakan sabak untuk berhitung, dan hebatnya tidak bisa di save lagi (berlaku pula pada gembot koboi dan kapal selam), apalagi di download. Sekarang sabak modern telah hadir. Sabak alias iPad atau Pad atau tablet atau apapun istilahnya merupakan revolusi yang sangat membantu fotografer dalam hal presentasi dan kerja administrasi. Apalagi sekarang sudah keluar yang versi retina display.
Sumber foto |
Diluar perkiraan saya, ternyata lightmeter pun tidak mau ketinggalan dengan teknologi layar sentuh. Dilihat dari fungsinya, memang layar sentuh sangat membantu perihal menu yang sedikit kompleks. Tentu saja, kompleksnya menu tidak bisa di atasi dengan menghadirkan puluhan tombol dalam satu alat. Sekonic L-478DR Litemaster ini bahkan bisa mengatur besarnya power pada lampu-lampu studio merk tertentu, dan juga bisa mengontrol nikon Speedlite SB900. Cocok buat para strobist mania.
Sumber Foto |
Teknologi layar sentuh menjawab tantangan dunia modern. Maklum dengan semakin banyaknya kompleksitas dalam sebuah gudget, teknologi layar sentuh sangat membantu bukan? Suka atau tidak suka, menekan tombol akan menjadi teknologi yang jadul.
Tetap Jadoel
2w_^
Tag :
infotografi,
materi fotografi
0 Komentar untuk "Layar Sentuh: gesernya sensasi menekan tombol"