Saat motret sebuah festival kesenian, saya sering terpaku untuk menghasilkan foto yang wahhh nan indah. Namun seiring dengan berjalannya festival, sering pula saya mengubah pola pikir. Foto di atas adalah hasil perubahan pola pikir saya. Semula saya fokus untuk membekukan gerakan para penari, lalu saya berubah pikiran untuk membuat foto yang lebih dinamis dengan menggunakan slow speed. Secara teknis foto diatas menggunakan speed 1/20, diafragma 22, ISO 100. Dengan menggunakan speed 1/20, saya mendapatkan efek gerak dari penari yang berlari, sedang penari yang ditengah saya prediksi akan tetap beku karena dia tidak banyak bergerak.
Nomer 1 saya asumsikan bakal tidak bergerak karena beberapa kali saya lihat dia diam saja. Sedangkan yang nomer 2 terus berlari mengitari penari yang ditengah. Jadi untuk mendapatkan efek gerak dari si pelari (nomer 2) dan membekukan si nomer satu (sambil berharap dia tidak banyak bergerak), saya menggunakan speed 1/20, diafragma mengikuti dgn f/22 dan ISO 100. Jika saya menggunakan speed lebih lambat dari 1/20, kemungkinan si pelari akan terlihat seperti bayangan saja.
Yang saya pilih dari kurang lebih 25 foto adalah yang saya lingkarin merah. Dan 25 foto itu sudut pengambilannya sama, teknis fotonya sama pula. Mengapa saya lakukan ini? Karena saya ingin mendapatkan foto sesuai dengan apa yang saya pikirkan dan foto yang saya mau. Ketika sudah yakin dengan komposisi, teknis, tujuan foto itu maka tinggal menunggu momen yang tepat. Dibutuhkan kesabaran ekstra untuk itu. Seingat saya, di setiap long term projectnya Johnstameyer selalu ada 25-50 (bahkan lebih kalau tidak salah) foto dengan sudut dan teknis yang sama, tujuannya hanya untuk mendapatkan momentum yang sesuai dengan kemauan John. Dan semua framenya bukan asal jepret.
Semoga bermanfaat.
2w_^
Tag :
Bedah Foto
0 Komentar untuk "Bedah Foto: Dinamis dengan slow speed"