Menjadi seorang fotografer freelance di negeri orang ternyata penuh dengan tantangan. Sebagai seorang siswa sekolah fotografi, saya perlu waktu 4 bulan untuk mendapat pekerjaan sebagai fotografer freelance di bidang wedding. Saya mendapatkan pekerjaan tersebut melalui situs gumtree.com.au, di situs tersebut banyak sekali lowongan pekerjaan, mulai dari cleaner sampai fotografer.
Sebelum mendapat panggilan dari "si bos" sebuah studio wedding, saya mencoba mengirim email berisi surat lamaran disertai link portofolio. Namun dari 9 email yang saya kirim ke 9 studio yang berbeda tidak pernah mendapat tanggapan. Menurut informasi yang saya dapat dari guru saya, kebanyakan fotografer wedding di Sydney butuh seorang second shooter yang mempunyai kendaraan sendiri, jadi bisa bagi tugas antara fotografer utama alias pak bos. Nahh kondisi saya di Sydney memang tidak ada kendaraan. Menurut guru saya itu merupakan salah satu faktor mengapa 9 email tidak dibalas, karena di email tersebut saya memang mencantumkan segala detail yang saya punya termasuk kendaraan.
Beruntung si bos ini berbaik hati untuk memberi fasilitas antar jemput tiap kali ada wedding. Bulan September - November tercatat saya kerja 7 kali sebagai videografer dan fotografer. Karena status saya adalah student, maka saya pun mendapat honor student, yaitu $100 tiap wedding. Dengan asumsi saya tidak menggunakan kamera pribadi dan mendapat fasilitas antar jemput. Saya pikir honor itu cukuplah buat bantu bayar sewa apartemen. Kalau teman saya mendapat honor $150 tiap wedding, namun pake kendaraan dan kamera sendiri.
Hari kamis di akhir November si bos mendapat tawaran corporate photo-shoot. Nahh, karena si bos kerja full time di kantor, maka saya turun sebagai single shooter, berbekal 2 buah body, 1 punya saya 1 punya si bos, dan saya terpaksa bolos sekolah. Brief yang saya dapat dari si bos cukup jelas, mengcover semua acara dengan sudut pengambilan yang unik. Si bos juga bilang, hari ini cukup penting karena jika pemotretan hari ini sukses maka akan ada 8 job corporate yang serupa. Berhubung ini adalah job corporate, maka saya meminta honor lebih, yaitu $300 dan si bos setuju. 2 hari pemotretan (masing-masing 6jam) saya setor hampir 3000 file foto demi mendapatkan moment terbaik dari acara tersebut. Acara tersebut ternyata sebuah konferensi internasional dengan sponsor utama Intel, IBM, Telstra dll. Saya cukup yakin dan pede akan foto-foto saya. Dari segi artistik, teknis dan moment saya dapat semuanya.
Status saya sebagai student tentunya menjadi sangat penting dihari Senin sampai Jumat. Apalagi sebelum tahun baru kelas saya bakal mengadakan pameran foto. Seminggu lalu saya mendapat sms dari si bos untuk motret job corporate yang sama seperti sebelumnya, dan harinya adalah hari Kamis, 6 Desember. Tentu saja saya bilang ke bos kalo saya usahakan untuk bisa bolos. Namun apa daya kelas tanggal 6 adalah kelas penentuan foto mana yang bakal ikut pameran. Tentu saja saya tidak bisa meninggalkan kelas, karena Pameran EVOKE adalah ajang pembuktian dan penerapan semua ilmu yang saya dapat di kelas. Tanggal 1 Desember si bos email ke saya, bilang bahwa kalau saya tidak bisa maka dia akan mencari fotografer lain. Saya pikir si bos sudah mengerti keadaan saya.
Hari ini, 3 Desember, si bos sms panjang x lebar x tinggi = volume, yang intinya gini "lha aku ini lho udah susah payah nyariin kerjaan corporate buat kamu, tapi malah kamis besok kamu ndak mau kerja ama aku, sungguh tak dapat dipercaya" Lahhhhh saya kaget dan geregetan. Bukannya sudah email kalau akan mencari fotografer lain.
Lalu saya dapat sms pamungkas dari si bos:
"I will not able to give you anymore work"
Dari segi honor, saya kehilangan kesempatan untuk mendapat $2100 (300 x 7), dan juga dari job wedding. Dari segi pengorbanan, saya sangat dikorbankan karena si bos mendapat rentetan job corporate dari foto jepretanku. Dari sudut pandang seorang siswa, sekolah nomer satu, karena kalo sering bolos bisa di deportasi ama migrasi atau didenda ribuan dollar.
Tetap semangat
walau job agak nyendat
2w_^
Sebelum mendapat panggilan dari "si bos" sebuah studio wedding, saya mencoba mengirim email berisi surat lamaran disertai link portofolio. Namun dari 9 email yang saya kirim ke 9 studio yang berbeda tidak pernah mendapat tanggapan. Menurut informasi yang saya dapat dari guru saya, kebanyakan fotografer wedding di Sydney butuh seorang second shooter yang mempunyai kendaraan sendiri, jadi bisa bagi tugas antara fotografer utama alias pak bos. Nahh kondisi saya di Sydney memang tidak ada kendaraan. Menurut guru saya itu merupakan salah satu faktor mengapa 9 email tidak dibalas, karena di email tersebut saya memang mencantumkan segala detail yang saya punya termasuk kendaraan.
Beruntung si bos ini berbaik hati untuk memberi fasilitas antar jemput tiap kali ada wedding. Bulan September - November tercatat saya kerja 7 kali sebagai videografer dan fotografer. Karena status saya adalah student, maka saya pun mendapat honor student, yaitu $100 tiap wedding. Dengan asumsi saya tidak menggunakan kamera pribadi dan mendapat fasilitas antar jemput. Saya pikir honor itu cukuplah buat bantu bayar sewa apartemen. Kalau teman saya mendapat honor $150 tiap wedding, namun pake kendaraan dan kamera sendiri.
Hari kamis di akhir November si bos mendapat tawaran corporate photo-shoot. Nahh, karena si bos kerja full time di kantor, maka saya turun sebagai single shooter, berbekal 2 buah body, 1 punya saya 1 punya si bos, dan saya terpaksa bolos sekolah. Brief yang saya dapat dari si bos cukup jelas, mengcover semua acara dengan sudut pengambilan yang unik. Si bos juga bilang, hari ini cukup penting karena jika pemotretan hari ini sukses maka akan ada 8 job corporate yang serupa. Berhubung ini adalah job corporate, maka saya meminta honor lebih, yaitu $300 dan si bos setuju. 2 hari pemotretan (masing-masing 6jam) saya setor hampir 3000 file foto demi mendapatkan moment terbaik dari acara tersebut. Acara tersebut ternyata sebuah konferensi internasional dengan sponsor utama Intel, IBM, Telstra dll. Saya cukup yakin dan pede akan foto-foto saya. Dari segi artistik, teknis dan moment saya dapat semuanya.
Status saya sebagai student tentunya menjadi sangat penting dihari Senin sampai Jumat. Apalagi sebelum tahun baru kelas saya bakal mengadakan pameran foto. Seminggu lalu saya mendapat sms dari si bos untuk motret job corporate yang sama seperti sebelumnya, dan harinya adalah hari Kamis, 6 Desember. Tentu saja saya bilang ke bos kalo saya usahakan untuk bisa bolos. Namun apa daya kelas tanggal 6 adalah kelas penentuan foto mana yang bakal ikut pameran. Tentu saja saya tidak bisa meninggalkan kelas, karena Pameran EVOKE adalah ajang pembuktian dan penerapan semua ilmu yang saya dapat di kelas. Tanggal 1 Desember si bos email ke saya, bilang bahwa kalau saya tidak bisa maka dia akan mencari fotografer lain. Saya pikir si bos sudah mengerti keadaan saya.
Hari ini, 3 Desember, si bos sms panjang x lebar x tinggi = volume, yang intinya gini "lha aku ini lho udah susah payah nyariin kerjaan corporate buat kamu, tapi malah kamis besok kamu ndak mau kerja ama aku, sungguh tak dapat dipercaya" Lahhhhh saya kaget dan geregetan. Bukannya sudah email kalau akan mencari fotografer lain.
Lalu saya dapat sms pamungkas dari si bos:
"I will not able to give you anymore work"
Dari segi honor, saya kehilangan kesempatan untuk mendapat $2100 (300 x 7), dan juga dari job wedding. Dari segi pengorbanan, saya sangat dikorbankan karena si bos mendapat rentetan job corporate dari foto jepretanku. Dari sudut pandang seorang siswa, sekolah nomer satu, karena kalo sering bolos bisa di deportasi ama migrasi atau didenda ribuan dollar.
Tetap semangat
walau job agak nyendat
2w_^
Tag :
infotografi
0 Komentar untuk ""I will not able to give you anymore work""